Kata
Pengantar
Adakalah
kebahagian yang selayaknya disyukuri bahwa saya telah menyelesaikan Karya
Ilmiah “Logika Matematika”.
Puji
syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang berkat rahmat,hidayah dan ridha nya
lah saya dapat menyelesaikan tugas ini.Karya Ilmiah ini telah saya maksimalkan
untuk menjadi terbaik dari yang terbaik dan dengan metode yang mudah dipahami
oleh para pelajar terutama kelas X.
Tak
lupa pula,saya juga berterima kasih sebanyak-banyaknya kepada Guru-guru dan
kakak tingkat serta teman-teman yang telah membantu saya dalam menyelesaikan
tugas ini.
Logika
Matematika bukanlah hal sepele yang bisa diabaikan begitu saja,untuk
menyelesaikan rangkaian soalnya dibutuhkan ketelitian untuk mendapatkan hasil
yang benar.
Selanjutnya,saya
juga menyadari bahwa tugas saya ini masih begitu banyak memiliki
kekurangan.Oleh karena itu,saya senantiasa menerima kritik dan saran bagi
pembaca yang bersifat membangun.Ahkir kata,Semoga Karya Ilmiah ini berguna
untuk kita semua.
Jambi, Maret 2013
Penulis
Kata Pengantar
..........................................................................................................................
i
Daftar Isi
.................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
...........................................................................................................1
B.Rumusan
Masalah ......................................................................................................1
C.Tujuan
Masalah
.........................................................................................................1
D.Metode
Penulisan ......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian
.................................................................................................................3
B.
Proposisi(pernyataan)
...............................................................................................3
C.
Kalimat Terbuka
.......................................................................................................3
D.
Ingkaran atau negasi
.................................................................................................4
E.
Kalimat Berkuantor
...................................................................................................4
F.
Ingkaran Kalimat Berkuantor
....................................................................................5
G.
Kalimat Majemuk
.....................................................................................................5
H.
Konvers,Invers dan Kontraposisi .............................................................................8
I.
Penarikan Kesimpulan
...............................................................................................9
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan
..............................................................................................................12
B.
Pesan
.......................................................................................................................12
Daftar Pustaka
.........................................................................................................................13
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Logika matematika adalah logika yang
dipelajari hanya sebagai bagian dari metode filsafat.Sementara logika simbolik
adalah logika yang dipelajari untuk membangun keterampilan penalaran ilmiah.
Ilmu pengetahuan empirik bertolak
dari data empirik.Untuk menganalisis data empirik diperlukan logika
induktif,ilmu pengetahuan berusaha menemukan sifat-sifat dan hukum alam empirik
yang digunakan untuk memahami keadaan yang nyata.
Penerapan ini dikerjakan melalui
pikiran deduktif.Pada ahkirnya ilmu pengetahuan empirik berusaha merumuskan
hasilnya secara kuantitatif dengan logika simbolik.
Penalaran adalah suatu bentuk
pemikiran,mulai dari yang paling sederhana adalah: (1) pengertian atau
konsep;(2)proposisi atau pernyataan ;(3)penalaran.Pada karya ilmiah ini akan
mempelajari bagian proposisi/pernyataan.
Pengertian terbentuk melalui
pengamatan indra atau observasi empirik.Bersamaan dengan aktifitas indra itulah
terjadi aktifitas pengertian. Misalnya ketika mata melihat ayam,Telinga
mendengar kokok ayam,maka terbentuklah suatu pengertian tentang ayam.
B.Rumusan Masalah
Ø Bagaimana
cara memahami ingkaran atau negasi?
Ø Bagaimana
cara menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk dan pernyataan
berkuantor?
Ø Bagaimana
cara merumuskan pernyataan yang setara dengan pernyataan majemuk atau
berkuantor?
Ø Bagaimana
prinsip logika matematika dalam penarikan kesimpulan dan pemecahan masalah?
C. Tujuan Masalah
Ø Untuk
memahami ingkaran atau negasi.
Ø Untuk
menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk dan pernyataan
berkuantor.
Ø Untuk
merumuskan pernyataan yang setara dengan pernyataan majemuk atau berkuantor.
Ø Untuk
menentukan prinsip logika matematika dalam penarikan kesimpulan dan pemecahan
masalah.
D. Metode Penulisan
Penulis membuat karya ilmiah ini
dengan cara metode kajian pustaka.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Logika adalah suatu metode yang
digunakan untuk menentukan suatu ketepatan pernyataan.Dan pernyataan adalah
suatu kalimat yang mempunyai suatu nilai benar saja atau salah saja.Contoh :
(1) Kucing Mengeong.Ini adalah pernyataan yang benar.(2)Ban motor ada 3.Ini
adalah pernyataan yang salah.(3) Mata untuk melihat.Ini adalah pernyataan yang
benar.(4) Batu adalah benda hidup.Ini adalah pernyataan yang salah.
B.Proposisi(Pernyataan)
Proposisi ada
2,yaitu :
a.Pernyataan empirik.
Pernyataan
empirik adalah pernyataan yang harus diteliti terlebih dahulu baru bisa ada
jawaban benar atau salah.Contoh : segitiga siku-siku memiliki besar sudut yang
sama.
b.Pernyataan Mutlak
Pernyataan
mutlak adalah pernyataan yang tanpa diteliti bisa dijawab bens]ar atau salah
pernyataan tersebut.contoh : (1) air mendidih pada suhu C ; (2).ayam jantan
berkokok ;(3) janda adalah wanita yang pernah kawin.
C.
Kalimat terbuka
Kalimat terbuka yaitu
suatu kalimat yang mengandung variabel.Jika nilai variabelnya diketahui maka
dia akan menjadi kalimat tertutup(pernyataan).Contoh :
(1). + 4 = 7 ( Kalimat terbuka)
(2).
= 9 , x =2
(pernyataan)
(3).
P + 6 = 7 ( kalimat terbuka )
D.Ingkaran atau negasi
(~)
Negasi adalah ingkaran
dari suatu pernyataan(antonim).Jika pernyataan disimbolkan dengan p maka negasi dari pernyataan tersebut adalah ~p.
Contoh :
(1).
p
: segitiga siku-siku memiliki sudut . (benar)
~p : segitiga siku-siku
tidak memiliki sudut . (salah)
(2). p : Bogor bukan kota hujan (salah)
~p : bogor adalah kota hujan (benar)
(3). P : 1 + 1 = 2 (benar)
~p : 1 + 1 ≠ 2 (salah)
Tabel kebenaran :
E.
Kalimat Berkuantor(p(x))
Definisi : kalimat tertutup terbagi 2 , yaitu :
(1).Kuantor eksistensial
(ÆŽx)p(x)
Definisi : suatu pernyataan yang menggambarkan bahwa
beberapa dan tidak seharusnya setiap
objek atau masalah memenuhi syarat tertentu dengan kata-kata “ada’,”terdapat”,”beberapa”.
Contoh :
(1). Ada ikan yang bernafas dengan paru-paru.
(2). Beberapa
siswa tidak belajar matematika hari ini.
(3). Pada bilangan
komposit terdapat bilangan ganjil.
(2).Kuantor Universal (Vx)p(x)
Definisi : suatu pernyataan yang menggambarkan bahwa
setiap objek memenuhisyarat tertentu dengan kata-kata
“semua”,”seluruh”,”setiap”.
Contoh :
(1).setiap hari
senin siswa MAN MODEL mengadakan upacara bendera
(2).semua mahluk
hidup pasti akan mati
F.Ingkaran kalimat berkuantor
(1).kuantor eksistensial
(ÆŽx)p(x)
Contoh :
Ada siswa
dikelas X.8
Negasinya adalah (ÆŽx)p(x)
>< (Vx)p(x)
Jadi,
seluruh siwa diluar kelas X.8
(2).kuantor universal (Vx)p(x)
Contoh :
semua manusia
bernafas dengan paru-paru
negasinya adalah (Vx)p(x)
>< (ÆŽx)p(x)
jadi,ada manusia
yang tidak bernafas dengan paru-paru
G. Kalimat Majemuk
Defenisi
: suatu kalimat yang terdiri atas 2 atau lebih kalimat
proposional(pernyataan).Kalimat majemuk terdiri atas :
a. konjungsi(^)
definisi : suatu kalimat yang dihubungkan dengan kata
“dan” atau “meskipun”.
Contoh :
(1). p :
segitiga siku-siku memiliki sudut . (b)
q :
jawa timur ibukotanya surabaya. (s)
p^q : :
segitiga siku-siku memiliki sudut dan jawa timur ibukotanya surabaya (s)
(2). p : pada
bilangan komposit terdapat bilangan ganjil(b)
q : 9 merupakan bilangan ganjil (b)
p^q :
pada bilangan komposit terdapat bilangan ganjil dan 9 merupakan bilangan ganjil
(b)
tabel kebenaran :
P
|
q
|
P^q
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
Keterangan : B = Benar ; S = Salah
b. Disjungsi (v)
Definisi : kalimat majemuk dengan kata penghubung “atau”.
Contoh :
(1). p : sin = (b)
q : = 5 (b)
(2). dan Candi Borobudur dijawa tengah bernilai
salah.
Jawab:
2x
– 3 =
2x = 25+3
2x =28
X =
14
Jadi,agar pernyataan tersebut bernilai
salah maka x=14
Tabel kebenaran :
P
|
Q
|
Pvq
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
c. Implikasi (→ )
Definisi
: dua pernyataan p dan q yang dinyatakan
dlam bentuk kalimat “jika p maka q”.
Contoh :
(1). P : 5 adalah bilangan ganjil (b)
q : satu
tahun terdapat 12 bulan (b)
p → q : jika 5 adalah bilangan ganjil,maka
satu tahun ada 12 bulan. (b)
tabel kebenaran :
P
|
Q
|
P→q
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
d. biimplikasi (ó)
biimplikasi bernilai benar jika pernyataannya bernilai
sama(keduanya benar,atau keduanya salah)
Contoh :
(1) p: 9
merupakan bilangan komposit
q:
sin + cos = 1
póq : 9 merupakan bilangan
komposit jika dan hanya jika sin + cos = 1
tabel kebenaran :
P
|
Q
|
p→q
|
Q→p
|
(p→q)^(q→p)
|
Póq
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
NEGASI
KALIMAT MAJEMUK
p
|
q
|
~p
|
~q
|
P^q
|
~(p^q)
|
~p^~q
|
Pvq
|
~pvq
|
~pv~q
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
H.Konvers,Invers dan Kontraposisi
Jika
pernyataan p -> q dari suatu implikasi,maka :
a. q → p disebut konvers
b.~p→~q disebut invers
c. ~q → ~p disebut kontraposisi
tabel kebenaran :
p
|
q
|
~p
|
~q
|
p→q
|
q→p
|
~p→~q
|
~q→~p
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
Dengan memperhatikan tabel diatas dapat
disimpulkan ekuivalen sebagai berikut.
p→q ≡ p^~q
p→~q
≡ p^q
~p→~q
≡ ~p^q
~p→q =
~p→~q ≡ ~(pvq)
contoh :
(1). Jika Amir naik kelas, maka ia
diberi hadiah.
Jawab:
Konvers : “jika amir diberi hadiah, maka ia naik kelas”
Invers :
“jika amir tidak naik kelas,maka ia tidak diberi hadiah”
Kontraposisi : “jika Amir tidak diberi hadiah, maka ia tidak naik kelas”
I.Penarikan
Kesimpulan(Argumen)
Suatu argumentasi dikatakan
valid(sah) jika konjungsi dan implikasi setiap premisnya merupakan suatu tautologi.tautologi
yaitu ketika nilai kebenarannya bernilai benar semua).
3 cara aturan dasar penarikan
kesimpulan,yaitu :
1.
Modus Ponens
Tabel kebenarannya :
P
|
Q
|
p→q
|
(p→q)^p
|
((p→q)^p) →q
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
Inilah yang dinamakan Tautologi
|
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
Modus Ponens itu,
Premis
1 : p →q
Premis
2 : p
Kesimpulan
: q
Contoh :
(1). Premis 1 : jika bilangan genap
habis dibagi 2 maka 3 adalah bilangan ganjil (p→q)
Premis 2 : 10 merupakan bilangan genap
(p)
Kesimpulan = q
: 3 adalah bilangan ganjil
2.
Modus Tolens
Tabel kebenaran :
p
|
q
|
~p
|
~q
|
p→q
|
(p→q)^~q
|
((p→q)^~q)
→~p
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
Modus tolens itu,bila
Premis
1 : p→q
Premis
2 : ~q
Kesimpulan
: ~p
Contoh :
(1). Premis 1 : jika hari hujan
maka Rina tidak sekolah (p→q)
Premis 2 : Rina pergi kesekolah (~q)
Kesimpulan : hari tidak hujan (~p)
3.
Silogisme
Tabel kebenaran :
P
|
Q
|
r
|
p→q
|
q→r
|
p→r
|
(p→q)^(q→r)
|
(p→q)^(q→r) →p→r
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
Silogisme itu,bila
Premis
1 : p → q
Premis
2 : q → r
Kesimpulan
: p→r
Contoh :
(1).
Premis 1 : jika 10 habis dibagi 2 maka 3 bukan bilangan genap
(p→q)
Premis 2 : jika 3
bukan bilangan genap maka 3 tidak habis dibagi 2 (q→r)
Kesimpulan : jika 10 habis dibagi 2 maka 3 tidak habis dibagi 2 (r)
BAB
III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Logika
matematika itu adalah suatu metode atau teknik yang diciptakan untuk meneliti
ketepatan penalaran.Penalaran adalah suatu bentuk pemikiran yang masuk
akal.Untuk menyampaikan pemikiran tersebut seseorang menggunakan kalimat.
Banyak kalimat yang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari.Namun didalam matematika hanya mempelajari kalimat yang mempunyai
arti saja,yaitu : kalimat pernyataan,kalimat bukan pernyataan,dan kalimat
terbuka.
Dalam matematika kita harus mempelajari apa itu kalimat
terbuka,pernyataan atau proposisi , kalimat majemuk seperti, konjungsi,
disjungsi,implikasi,biimplikasi.
Matematika,terutama logika matematika juga mempelajari
tautologi,konvers,invers dan kontraposisi.
Dan
didalam matematika ada beberapa modus yang digunakan dalam menarik kesimpulan.
Mengerjakan
soal tersebut harus dengan teliti dan hati-hati dan harus sesuai dengan tabel
kebenaran yang telah ditentukan,karena bila tidak sesuai maka dianggap salah.
B.Pesan
Saya selaku penulis hanya berharap semoga setelah
mempelajari makalah ini ,kita bisa mengerti akan Logika Matematika dan menyukai
Matematika untuk seterusnya.
R. Ratnaestri . 2006. Buku matematika kelas X standar isi KTSP tahun 2006. Jakarta
B.K
Noormandiri. 2004. Buku matematika kelas X. Jakarta : Erlangga